KPU Goes To Campus 2 : Literasi Politik Menjadi Ruang Partisipasi Mahasiswa dalam Pemilu
Kota Mungkid_ Literasi atau pendidikan politik menjadi ruang partisipasi bagi mahasiswa dalam penyeleggaraan pemilu. Ia memiliki tiga komponen utama yakni kognitif, afeksi dan konatif. Berelemenkan kehirauan dan kesadaran akan pentingnya aktivitas dan institusi politik, kewenangan, dan perannya; kemampuan untuk membuat opini dan otonomi posisi dalam proses politik dalam rangka menghasilkan suatu outcome politik; pengetahuan mengenai kebijakan, perencanaan dan anggaran pemerintah untuk pembangunan dan pelayanan publik serta partisipasi dalam kegiatan politik.
Topik menarik itu disampaikan Anis Izhar S, staf pengajar Fakultas Psikologi dan Humaniora (FPH) Universitas Muhammadiyah Magelang (Unima) dalam kegiatan KPU Kabupaten Magelang Goes To Campus yang digelar secara daring menggunakan aplikasi zoom meeting langsung dari ruang Audio Visual KPU setempat, Rabu (21/10/2020). Hadir sebagai pembicara kedua, Wardoyo, dan bertindak sebagai moderator acara , Siti Nurhayati, keduanya Komisioner KPU Kabupaten Magelang. Kegiatan pendidikan pemilih yang digelar untuk kali kedua ini, diikuti mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi FPH Unima semester 1 dan 5 yang saat ini tengah mengambil Mata Kuliah Komunikasi Pembangunan.
Anis juga menjelaskan mahasiswa sebagai salah agen perubahan dan juga individu independen yang terdidik dan lekat dengan dunia digital saat ini, penting memiliki literasi politik yang baik agar saat pelaksanaan pemilu dapat menggunakan hak suara dengan cerdas tanpa intimidasi ataupun paksaan dari pihak manapun. Partisipasi aktif mahasiswa atau generasi muda pada umumnya diharapkan akan mampu melestarikan laju roda demokrasi Indonesia kedepan.
Senada dengan pernyataan Anis, Wardoyo dalam materinya menyampaikan partisipasi masyarakat terutama mahasiswa sebagai pemilih muda sangat berarti dalam pemilu. Ada banyak ruang untuk berpartisipasi,sebagai contoh peluang menjadi relawan demokrasi dalam upaya membantu KPU menyebar virus melek pemilu di masyarakat. Patisipasi dalam pmilu tidak hanya terpaku pada angka kehadiran pemilih di TPS saat hari H Pemilu. Peran aktif masyarakat sangat diharapkan dalam semua tahapan penyelenggaraan pemilu. "Terlebih lagi saat tahapan pemutakhiran Daftar Pemilih. partisipasi masyarakat mutlak diperlukan agar KPU dapat menghasilkan Daftar Pemilih Pemilu yang valid, komprensif dan mutakhir", Kata Wardoyo yang juga membidangi Divisi Data dan Informasi KPU Kabupaten Magelang.(***/RED)